Tuesday, May 12, 2020

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU


PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

1.             Pengertian dan Kedudukan Filsafat Ilmu.
Pengertian Secara Etimologi, Filsafat Berasal dari bahasa Yunani (Philosophia).  Kata philo berarti cinta dan kata Shopia berarti hikmah (kebenaran). Jadi, Philosophia dapat di artikan sebagai cinta kebenaran (hikmah). Disisi lain berasal dari bahasa latin yakni filosafein yang berarti menicintai kebijaksanaan-kebijaksanaan. Jadi filsafat berarti cinta akan kebenaran. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa filsafat adalah berfikir tentang kebenaran, tetapi tidak semua kgiatan berfikir dapat dikatakan berfilsafat. Terdapat beberapa karakteristik kegiatan berfikir yang masuk ke dalam kegiatan filsafat yaitu, radikal, universal, konseptual, koheren dan konsisten, sistematik, komprehensif, secara bebas dan harus dapat membedakanya dengan pola berfikir ilmiyah dan agama sehingga dapat memberi peluang terbentuknya komponen keilmuan yang lebih jelas dan sistematis.
Selanjutnya, Ilmu, Kata ilmu berasal dari bahasa arab (Akma, ya’lamu, ilmun) yang berarti pengetahuan. Ilmu dapat dibangun dari dua sumber takni sumber empirik dan rasional. Jika ilmu berarti pengetahuan cenderung dikelompokan ke dalam knowledge yaitu daily experence (pengalaman sehari-hari). Jadi ilmu berarti pengetahuan (knowledge) dan ilmu pengetahuan (science) yakni pengalaman sehari-hari dan juga pengetahuan sistematik. Pengertian secara terminologi, Mengacu pada tinjauan etimologi dapat dipahami 2 hal yaitu ada Filsafat Pengetahuan (Philosophy of Knowledge) dan Filsafat Ilmu Pengetahuan (philosophy of Science). Filsafat Pengetahuan (epistemologi) adalah cabang dari filsafat yang membicarakan tentang hakekat pengetahuan dimana pengetahuan itu dibangun dari dunia empirik yang berasal dari pengalaman indrawi, rasio (akal) dan intuituf (rasa hati/nurani). Filsafat pengetahuan berbicara tentang hakikat kebenaran empirik indrawi, rasio, dan intuitif. Apabila menelaah kembali arti kata filsafat dan ilmu tentunya dapat memberi pemahaman bahwa filsafat ilmu merupakan upaya mengkaji hakekat ilmu, termasuk bagaimana cara memperoleh ilmu dan kemanfaatanya bagi kehidupan manusia.
Pembahasan kedua pada bab ini yaitu, Kedudukan Filsafat Ilmu Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Filsafat ilmu sebagai dasar  berfikir memahami lahirnya keragaman ilmu dengan metodenya dapat bermanfaat bagi kehidupan. Dengan mempelajari filsafat ilmu kita dapat memahami bahwa diantara ilmu itu tidak terpisah anatara ilmu satu dengan yang lainya. Filsafat ilmu sangat penting bagi ilmuan karena, filsafat ilmu memberikan panduan dalam memahami dan mengembangkan ilmu. Selain itu dengan filsafat ilmu ada pelajaran penting untuk memahami hakikat ilmu, metode dan kemanfaatan ilmu. Islam memposisikan ilmu berasal dari satu sumber yakni Allah melalui jenis-jenis ayat-Nya. Ada ayat Qauly yaitu Alqur’an dan ayat Kauny yaitu alam. Keduanya adalah sumber lahir dan perkembangan ilmu.
Ilmu bebas adalah ilmu yang lepas dari nilai-nilai moral dan agama karena hanya semata-mata untuk kepentingan ilmu tersebut. Sedangkan ilmu terikat nilai erat kaitanya dengan asas kemanfaatan dan di dukung oleh adanya nilai moral dan agama.  Ilmu harus di amalkan untuk kepentingan orang banyak. Supaya dapat medatangkan kemaslahatan bagi semua orang. Dengan mengkaji filsafat ilmu memberikan implikasi pembatasan penyimpangan dari hakekat ilmu secara agama.
2.             Obyek Filsafat Ilmu
Pembahasan yang kedua pada bab ini di jelaskan mengenai Objek Filsafat Ilmu. Obyek merupakan sasaran dalam mengkaji filsafat ilmu. Pada umumnya terdapat dua titik sentral obyek kajian yaitu obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah sasaran dari aspek materi (bahan) dari perbincangan  maksdunya adalah sesuatu yang diperbincangkan atau sesuatu yang dipelajari. Obyek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip yang digunakanya. Pertama, Obyek Material Filsafat Ilmu. Filsafat ilmu memiliki obyek secara material yakni ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sebagai obyek material memberikan pengetahuan bahwa yang dikaji oleh Filsafat Ilmu adalah ilmu pengetahuan. Artinya akan membahas secara mendalam dimana ilmu dibedakan secara esensial dan substansial dari pengetahuan dan non pengetahuan atau masalah mistis dan mitos. Kedua, Obyek formal Filsafat Ilmu Obyek formal merupakan kajian secara sebenarnya tentang apa yang di kaji. Obyek formal filsafat ilmu adalah teori-teori yang merupakan pemikiran yang tertuang dalam aliran yang berbicara ilmiyah. Pemikiran ini menghasilkan tentang hakekat, metodologi dan kemampuan ilmu pengetahuan bagi umat manusia. Aliaran yang cenderung terhadap tiga hal tersebut termasuk aliran tentang epistemologi (Filsafat Pengetahuan). Aliran tersbut adalah cikal dri konsep tentang ilmu, metodologi dan makna ilmu.
3.             Landasan-Landasan Filosofik Keilmuan
Selanjutnya pada bab ini di jelaskan mengenai Landasan-Landasan Filosofik Keilmuan. Tidak ada ilmu tanpa adanya pengetahuan. Oleh karena itu, ilmu pada dasarnya merupakan rangkaian pengetahuan yang terakumulasi dalam satu sistem menjadi bangunan keilmuan. Adapun landasan filosofik pengembangan keilmuan meliputi: Pertama, Landasan Metafisik/Ontologi, Pemikiran filosofik tentang sumber terbentuknya pengetahuan dan ilmu dikenal sebagai landasan metafisik atau ontologi. Maksudnya yitu teori tentang sesuatu yang di luar diri manusia dan alam serta teori tentang sesuatu yang ada.  Landasan metafisik ini pada dasarya berbicara tentang hakekat sumber yang ada tentang ilmu. Landasan ontologi ini, bisa bersifat materialistik atau speritulistik. Materialistik maksdunya adalah bahwa segala sesuatu bersumber dari materi atau materi sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sedangkan speritulistik adalah ilmu pengetahuan hakekatnya adalah speritual.
Kedua, Landasan Epistemologik Epistemologi adalah teori pengetahuan (Filafat Pengetahuan). Maksudnya adalah dalam filsafat pengetahuan beranggapan bahwa kebenaran itu bisa melalui pengalaman indrawi sebagaimana faham positivisne. Landasan epistemologi berarti berbicara tentang bagaimana memperoleh pengetahuan, dengan cara apa mengembangkanya. Epistemologi dalam menentukan metode ilmiah yang digunakan yakni berfikir empirik (faktual) dan rasional (ideal/teoritik) atau transdental (hermeneutika/interpolasi.
Ketiga, Landasan Aksiologik, Aksiologi adalah prinsip filosofik yang berbicara tentang manfaat, guna dan makna sesuatu bagi kehidupan atau bernilai guna bagi kepentingan umum. Dalam dalam rangka pengembangan ilmu. Landasan aksiologik pengembangan ilmu merupakan sikap etik yang harus dikembangkan oleh ilmuan terutama dalam nilai-nilai kebenaran dan mendatangkan kemanfaatan yang diperoleh manusia dari ilmu. Oleh karena itu, ilmuan harus memiliki moral yang kuat, supaya tidak menjadi musuh bagi keselamatan.
Dari pandangan diatas terdapat titik temu antara ilmu (Filsafat Ilmu) dan agama (Islam) yang mengungkap adanya kaitan ilmu dan iman, bahkan untuk mencapai derajat yang tinggi ilmu dan iman harus ada pada seorang ilmuan, sehingga dapat bermanfaat bagi ukat manusia.

No comments:

Post a Comment

Cerdik Edukasi

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PROSES ISLAMISASI DESA SUKAHURIP KEC. PAMARICAN KAB. CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT

  SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PROSES ISLAMISASI DESA SUKAHURIP KEC. PAMARICAN KAB. CIAMIS   PROVINSI JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A....