Tuesday, May 12, 2020

FILSAFAT ILMU - ETIKA ILMU: PROBLEM NILAI DALAM ILMU


Pertama, Filsafat Ilmu dan Meta Science, hal yang terpenting dalam kajian Filsafat Ilmu adalah menyoal apa sebenarnya yang dicari dan yang ada di balik ilmu itu sendiri. Meta artinya dibalik dan science adalah ilmu, jadi meta science berbicara pada aspek metafisik dan ontologis dari proses dan aktivitas keilmuan yang menyangkut persoalan apa yang ada di balik dan apa sebenarnya tujuan orang mencari ilmu. Manusia adalah pencari ilmu bukan pemilik ilmu dia hanya sekedar menemukan ilmu yang karenanya bukan pada tempatnya manusia mengklaim bahwa objektivitas ilmu bisa didapatkan olehnya. Dengan kata lain ilmu selalu juga menyisakan mitos-mitos baru untuk diketahui dan diketahui.
Kedua, Etika Ilmu: Problem Nilai dalam Ilmu, Etika merupakan salah  satu bagian dari teori tentang nilai atau yang dikenal dengan aksiologi. selain etika termasuk dalam kajian aksiologi adalah estetika atau teori tentang keindahan. Etika sering disamakan dengan moralitas, padahal berbeda. Moralitas adalah nilai-nilai perilaku perilaku orang atau masyarakat sebagaimana bisa ditemukan dalam kehidupan real manusia sehari-hari yang belum disistematisasi sebagai suatu teori. Ketika perilaku perilaku moral dirumuskan menjadi teori-teori maka ia disebut etika. Secara umum etika adalah teori-teori atau studi filosofis tentang perilaku moral manusia. Dalam etika yang lebih ditekankan adalah masalah nilai baik dan buruknya suatu tindakan manusia, bukan masalah kebenaran suatu perbuatan manusia. Etika baru bisa menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis, yakni asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik atau buruk yang begitu saja diterima begitu saja diterima dalam suatu masyarakat seringkali tanpa disadari menjadi bahan referensi bagi suatu penelitian sistematis dan metode.
Ketiga, Paradigma Bebas Nilai Dalam Ilmu, Paradigma ilmu bebas nilai atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan value free mengatakan bahwa ilmu dan juga teknologi adalah bersifat otonom. Artinya tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan nilai. Bebas nilai berarti semua kegiatan terkait dengan penyelidikan ilmiah harus disandarkan pada hakikat ilmu itu sendiri. Dalam pandangan ilmu yang bebas nilai, eksplorasi alam tanpa batas bisa jadi dibenarkan untuk kepentingan ilmu itu sendiri, seperti juga ekspresi seni yang menonjolkan pornografi dan pornoaksi adalah suatu yang wajar karena ekspresi tersebut semata-mata untuk seni. Baik Ilmu dengan cara demikian seolah tak peduli pada akibat kerusakan lingkungan hidup, contoh untuk hal ini adalah teknologi air condition yang ternyata berpengaruh pada pemanasan global dan lubang Ozon, tetapi ilmu pembuatan alat pendingin ruangan itu, semata-mata adalah untuk mengembangkan teknologi itu dan tidak peduli dengan akibat pada lingkungan. Setidaknya, ada problem nilai ekologis dalam ilmu tersebut tetapi ilmu yang bebas nilai demi tujuan untuk ilmu itu sendiri barangkali mengangkat kepentingan kepentingan ekologis tersebut bisa menghambat ilmu.
Keempat, Paradigma Tidak Bebas Nilai Dalam Ilmu. Dalam hal ini akan dijelaskan bahwa hanya ilmu yang tidak bebas nilai (value bond) memandang bahwa ilmu itu selalu terkait dengan nilai dan harus dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek nilai terutama nilai. Jurgen habermas berpendapat bahwa ilmu bahkan ilmu alam sekalipun tidaklah mungkin bebas nilai karena pengembangan setiap ilmu selalu ada kepentingan kepentingan. Ia membedakan tiga macam ilmu dengan kepentingan masing-masing yang pertama, berupa ilmu-ilmu alam yang bekerja secara empiris analitis yang. Kedua, mempunyai pola yang sangat berlainan sebab tidak menyelidiki sesuatu dan tidak menghasilkan sesuatu melainkan memahami manusia sebagai sesamanya memperlancar hubungan sosial. Ketiga, adalah teori kritis, yang membongkar penindasan dan mendewasakan manusia pada otonomi dirinya sendiri. Sadar ini amat yang penting kan di sini aspek sosial yang mendasarnya adalah dominasi kekuasaan dan kepentingan yang dikejar adalah pembebasan atau emansipasi manusia.
Kelima, Etika dalam Penelitian dan Penemuan Ilmiah, Penelitian Ilmiah adalah suatu proses ilmiah untuk menemukan teori teori ilmiah dalam ilmu ilmu adalah pekerjaan bersama manusia dari sejak awal manusia itu ada hingga sekarang ini. Hampir bisa dipastikan bahwa semua penemuan ilmiah selalu dimulai dengan penemuan ilmiah yang sebelumnya. Ilmuwan dituntut lebih pada perilaku etis nya dalam berilmu daripada rumusan penemuan ilmiah titik rumusan penemuan ilmiah tidak akan melahirkan secara murni dan original apabila orang mengklaim hasil penemuan ilmiah orang lain sebagai hasil penemuan ilmiahnya. Oleh karena itu syarat-syarat etis sebagai ilmuwan itu mencakup berlaku jujur dan fair dalam penelitian ilmiah, memposisikan keunikan penelitian dengan menelusuri penelitian Penelitian yang sudah ada sebelumnya dan mirip dengannya, tidak melakukan klaim bahwa penemuan ilmiahnya adalah satu-satunya teori yang harus diikuti. Jadi, dengan etika ilmu tampak lebih penting untuk ditekankan karena Ia merupakan komitmen ilmuwan di dalam mengembangkan ilmu sebagai produk bersama umat manusia tanpa sekat-sekat ideologi agama budaya dan lain sebagainya.

No comments:

Post a Comment

Cerdik Edukasi

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PROSES ISLAMISASI DESA SUKAHURIP KEC. PAMARICAN KAB. CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT

  SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PROSES ISLAMISASI DESA SUKAHURIP KEC. PAMARICAN KAB. CIAMIS   PROVINSI JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A....