Pertama, Pendekatan Ilmiah,
Pendekatan disini dapat di artikan sebagai usaha untuk memahami keadaan orang
yang yang sedang kita dekati. Dalam
memahami suatu pendekatan ada yang ilmiah dan ada juga yang tidak ilmiah. Orang
awam memahami sesuatu dengan cara yang sangat sederhana dan penuh dengan
kira-kira, sahingga kesimpulan yang ditetapkanya seringnya tidak valid. Sebagai
contoh penyakit menurut orang awam itu disebabkan oleh gangguan makhluk halus.
Tampaknya kesimpulan itu hanya berdasarkan kira-kira / mengarang. Sebaliknya
ilmuan atau akademisi dalam melakukan pendekatan terhadap sesuatu tentu secara
ilmiah. Yaitu selalu menetapkan objek dan fokus permasalahan, menetapkan metode
analisa dan melakukan analisa.
Kedua,
Pendekatan Ilmiah Spekulatif Menurut filsuf modern Fransisco Bacon dan Rence
Descartes bahwa pemikiran filsafat masa lalu bercorak spekulatif, supaya
merubah pendekatanya dengan menggunakan cara kerja ilmu pengetahuan pasti alam.
Secara umum jenis pemikiran ini diawali oleh pandangan ideaisme atau idealisme
(Platonik) dan idealisme (Hegelian), serta yang bercorak seligius, misal
pantheisme dan monisme.
Ketiga,
Pendekatan Ilmiah Positivistik (Non-Spekulatif), Pendekatan jenis ini di dukung
oleh jenis penalaran induktif. Maksdunya yaitu harus adanya kepastian dai dalam
suatu kebenaran. Hal ini dapat di terwujud apabila kebenaran dari suatu
kesimpulan dapat diukur, diobservar, dan diferikvikasi, gagasan ini muncul,
dasamping diilhami oleh faham empirisme, karena di dukung oleh kelompok Wina
(Vienna Circle) yang berpandangan positivistik serta A. Ayer dengan gagasan
positivisme logisnya. Prinsip utama aliran ini adalah pelanaran induktif, yaitu
termuat dalam pernyataan yang menyebutkan bahwa tugas ilmu pengetahuan moderen
tidak lain yaitu merumuskan hukum-hukum yang bersifat umum dan mutlak perlu.
Hukum itu lahir karena berdasarkan uji
coba atau pembuktian empiris.
Keempat,
Pendekatan Ilmiah Pragmatik, Pragmatisme berarti suatu faham yang memiliki
pangertian sendiri tentang kebenaran . baginya kebenaran suautu proposisi
sangat ditentukan oleh akibat-akibatnya. Mengindikasikan bahwa, pertama, suatu pernyataan yang valid
apabila sesuai dengan akibat yang di timbulkan. Kedua, akibat yang ditimbulkan pada hakekatnya bukan seuatu yang
munculnya karena rekayasa. Pendekatan ilmiah sperti ini dapat dikatakan sama
dangan kegiatan penelitian yang disebut grounded
reserch.
No comments:
Post a Comment