Tuesday, May 12, 2020

PENDEKATAN ILMIAH DALAM FILSAFAT ILMU


 Pertama, Pendekatan Ilmiah, Pendekatan disini dapat di artikan sebagai usaha untuk memahami keadaan orang yang yang sedang kita dekati.  Dalam memahami suatu pendekatan ada yang ilmiah dan ada juga yang tidak ilmiah. Orang awam memahami sesuatu dengan cara yang sangat sederhana dan penuh dengan kira-kira, sahingga kesimpulan yang ditetapkanya seringnya tidak valid. Sebagai contoh penyakit menurut orang awam itu disebabkan oleh gangguan makhluk halus. Tampaknya kesimpulan itu hanya berdasarkan kira-kira / mengarang. Sebaliknya ilmuan atau akademisi dalam melakukan pendekatan terhadap sesuatu tentu secara ilmiah. Yaitu selalu menetapkan objek dan fokus permasalahan, menetapkan metode analisa dan melakukan analisa.
Kedua, Pendekatan Ilmiah Spekulatif Menurut filsuf modern Fransisco Bacon dan Rence Descartes bahwa pemikiran filsafat masa lalu bercorak spekulatif, supaya merubah pendekatanya dengan menggunakan cara kerja ilmu pengetahuan pasti alam. Secara umum jenis pemikiran ini diawali oleh pandangan ideaisme atau idealisme (Platonik) dan idealisme (Hegelian), serta yang bercorak seligius, misal pantheisme dan monisme.
Ketiga, Pendekatan Ilmiah Positivistik (Non-Spekulatif), Pendekatan jenis ini di dukung oleh jenis penalaran induktif. Maksdunya yaitu harus adanya kepastian dai dalam suatu kebenaran. Hal ini dapat di terwujud apabila kebenaran dari suatu kesimpulan dapat diukur, diobservar, dan diferikvikasi, gagasan ini muncul, dasamping diilhami oleh faham empirisme, karena di dukung oleh kelompok Wina (Vienna Circle) yang berpandangan positivistik serta A. Ayer dengan gagasan positivisme logisnya. Prinsip utama aliran ini adalah pelanaran induktif, yaitu termuat dalam pernyataan yang menyebutkan bahwa tugas ilmu pengetahuan moderen tidak lain yaitu merumuskan hukum-hukum yang bersifat umum dan mutlak perlu. Hukum itu lahir karena berdasarkan  uji coba atau pembuktian empiris.
Keempat, Pendekatan Ilmiah Pragmatik, Pragmatisme berarti suatu faham yang memiliki pangertian sendiri tentang kebenaran . baginya kebenaran suautu proposisi sangat ditentukan oleh akibat-akibatnya. Mengindikasikan bahwa, pertama, suatu pernyataan yang valid apabila sesuai dengan akibat yang di timbulkan. Kedua, akibat yang ditimbulkan pada hakekatnya bukan seuatu yang munculnya karena rekayasa. Pendekatan ilmiah sperti ini dapat dikatakan sama dangan kegiatan penelitian yang disebut grounded reserch.

No comments:

Post a Comment

Cerdik Edukasi

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PROSES ISLAMISASI DESA SUKAHURIP KEC. PAMARICAN KAB. CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT

  SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PROSES ISLAMISASI DESA SUKAHURIP KEC. PAMARICAN KAB. CIAMIS   PROVINSI JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A....