Saturday, January 18, 2020

Artikel Tanda Koma yang Mengikuti Kata dan Frasa di Awal Kalimat | Tanda Baca | Ejaan bahasa Indonesia


Tanda Koma yang Mengikuti Kata dan Frasa di Awal Kalimat



Tanda baca merupakan salah satu bagian penting dalam kalimat. Menurut Gorys Keraf (2004:13), “Tanda baca adalah tanda-tanda atau gambar-gambar yang menggambarkan unsur-unsur suprasemental dalam tutur untuk memudahkan pembaca mengikuti jejak bahasa lainya”. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Tanda baca merupakan suatu hal yang sudah sangat akrab di telinga kita. Tanda baca sesungguhnya ada banyak sekali, namun yang sering kita jumpai adalah titik (.), koma (,), titik dua (:), titik koma (;), petik (“…”), dan petik tunggal (‘…’).

Dalam suatu kalimat, tanda baca memberikan tekanan kalimat maupun penggalan bagian yang tepat. Agar lebih memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahami maksud yang ingin disampaikan. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan, dapat berakibat kesalahpahaman. Pembaca atau lawan bicara bisa tidak mengerti maksud yang akan kita sampaikan. Bahkan lebih fatal apabila pembaca salah mengartikan maksud sebuah kalimat menjadi definisi lain yang kontradiktif.

Menurut Setyawati (2010:16), “pangkal penyebab kesalahan berbahasa ada pada orang yang menggunakan bahasa yang bersangkutan pada bahasa yang digunakannya. Ada tiga kemungkinan seseorang dapat salah dalam berbahasa, antara lain: 1) sebagai berikut.Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu disukainya.  2) Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya.  3) Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna”.

Untuk meningkatkan kemampuan menggunakan serta untuk menimimalisir terjadi kesalahan dalam penggunaan tanda baca, pada pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang penggunaan tanda koma khususnya dalam hal “Tanda Koma yang Mengikuti Kata dan Frasa di Awal Kalimat”. Adapun yang menjadi alasan penulis ingin menjelaskan hal tersebut, karena masih terdapat banyak kesalahan dalam penerapan tanda koma ketika diletakan setelah kata dan frasa yang  tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Tanda koma ialah salah satu tanda baca yang umum dalam penulisan bahasa Indonesia. Tanda koma mempunyai fungsi dasar yaitu untuk memisahkan antara satu hal dengan bagian lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan makna pada saat membaca suatu kalimat atau pernyataan maupun penulisan angka bilangan. Bentuk yang sederhana dari tanda koma ternyata tidak diiringi dengan tata cara penulisan atau penggunaan yang sederhana pula. Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang disempurnakan, terdapat 13 penggunaan dari tanda baca koma, yaitu :

1.      Dipakai untuk menuliskan unsur dalam suatu rincian atau bilangan.

2.     Dipakai untuk memisahkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, jika kedudukan kalimat tersebut berbeda (induk kalimat dan anak kalimat) kemudian kalimat yang berkedudukan sebagai anak kalimat berada sebelum atau di depan induk kalimat.

3.    Dipakai untuk memisahkan antara satu kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya, yang diawali oleh kata-kata tertentu (tetapi, melainkan, sedangkan, kecuali,).

4.      Dipakai di belakang suatu kata atau ungkapan yang merupakan penghubung antar kalimat (oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun begitu), kemudian penghubung tersebut berada di awal kalimat.

5.     Dipakai untuk memisahkan beberapa kata (o, ya, wah, aduh, kasihan) dari kata-kata lain yang berada dalam satu kalimat.

6.       Dipakai untuk memisahkan kalimat petikan langsung dari potongan kalimat lainnya.

7.     Dipakai untuk memisahkan antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, yang ditulis secara berurut.

8.       Dipakai untuk membedakan antara nama dengan gelar, pada penulisan gelar akademik.

9.       Dipakai dalam penulisan catatan kaki.

10.  Dipakai di belakang keterangan yang berada di awal kalimat yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan saat membaca dan memahami maksud kalimat.

11. Digunakan di depan angka persepuluhan atau antara rupiah dan satuan terkecil sen yang dinyatakan dengan angka.

12.   Digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis secara berurut.

13.   Digunakan untuk memisahkan penulisan nama penulis atau pengarang yang susunan namanya dibalik pada penulisan daftar pustaka.

Tanda koma dipakai di belakang kata dan frasa atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pawa awal kalimat. Ada beberapa kata dan frasa penghubung antarkalimat dalam bahasa Indonesia yang diikuti tanda koma jika digunakan pada awal kalimat. Kata-kata dan frasa-frasa tersebut khusunya dalam penulisanya (S-W) di antaranya adalah sebagai berikut :

1.         Sebagai kesimpulan, ....

2.         Sebaiknya, ....

3.         Sebelumnya, ....

4.         Sebenarnya, ....

5.         Sebetulnya, ....

6.         Sehubungan dengan itu, ....

7.         Selain itu, ....

8.         Selanjutnya, ...

9.         Sementara itu, ....

10.     Sesudah itu, ....

11.     Setelah itu, ....

12.     Sesungguhnya, ....

13.     Sungguhpun begitu, ....

14.     Tetapi, ....

15.     Tapi, ....

16.     Tambahan lagi, ....

17.     Tambahan pula, ....

18.     Umumnya, ....

19.     Untuk itu, ....

20.     Walaupun demikian, ...

Contoh kalimat yang menggunakan kata dan frasa yang diikuti tanda koma dalam penulisanya (S-W) :

1. Walaupun demikian, makin sedikit jumlah yang ditangani dalam latihan, makin memperoleh hasil yang lebih baik.

2. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui kesalahan penggunaan ejaan pada skripsi mahasiswa fakultas ekonomi tahun 2014.

3.   Tetapi, kesalahan tersebut tidak mengganggu komunikasi kalimat tersebut.

4.  Selain itu, pentingnya penulis meneliti kesalahan penggunaan ejaan yaitu karena salah dalam menempatkan posisinya.

5.   Sebelumnya, sama-sama mengkaji tentang analisis kesalahan berbahasa.

Tanda baca merupakan salah satu bagian penting dalam kalimat, salah satunya adalah tanda koma. Tanda koma mempunyai fungsi dasar yaitu untuk memisahkan antara satu hal dengan bagian lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan makna pada saat membaca suatu kalimat atau pernyataan maupun penulisan angka bilangan. Bentuk yang sederhana dari tanda koma ternyata tidak diiringi dengan tata cara penulisan atau penggunaan yang sederhana pula. Kita harus menggunakan tanda koma sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang disempurnakan. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan, dapat berakibat kesalahpahaman. Pembaca atau lawan bicara bisa tidak mengerti maksud yang akan kita sampaikan. Bahkan lebih fatal apabila pembaca salah mengartikan maksud sebuah kalimat menjadi definisi lain yang kontradiktif.



Daftar Pustaka



Arizona, Nadya. 2016. “Tanda Koma (,)”. Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila dan Implikasinya.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi, sebuah pengantar kemahiran berbahasa Indonesia. Ende-Flores : Nusa Indah.

Pelitaku.sabda.org, Kata dan Frasa yang Diikuti Koma : Kata Penghubung dan Tanda Koma (,)”. Diakses dari https://blog.typoonline.com/kesalahan-umum-penggunaan-tanda-baca/ pada 23 oktober 2019.

Tim Pengembangan Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia”. Jakarta : Badan Pengambangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Typoonline.com. 2018. “Kesalahan Umum Penggunaan Tanda Baca”. Diakses dari https://blog.typoonline.com/kesalahan-umum-penggunaan-tanda-baca/ pada 24 oktober 2019.

No comments:

Post a Comment

Cerdik Edukasi

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PROSES ISLAMISASI DESA SUKAHURIP KEC. PAMARICAN KAB. CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT

  SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PROSES ISLAMISASI DESA SUKAHURIP KEC. PAMARICAN KAB. CIAMIS   PROVINSI JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A....