Tanda
Koma yang Mengikuti Kata dan Frasa di Awal Kalimat
Tanda baca
merupakan salah satu bagian penting dalam kalimat. Menurut Gorys Keraf
(2004:13), “Tanda baca adalah tanda-tanda atau gambar-gambar yang menggambarkan
unsur-unsur suprasemental dalam tutur untuk memudahkan pembaca mengikuti jejak
bahasa lainya”. Beberapa aspek tanda
baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Tanda baca
merupakan suatu hal yang sudah sangat akrab di telinga kita. Tanda baca
sesungguhnya ada banyak sekali, namun yang sering kita jumpai adalah titik (.),
koma (,), titik dua (:), titik koma (;), petik (“…”), dan petik tunggal (‘…’).
Dalam suatu
kalimat, tanda baca memberikan tekanan kalimat maupun penggalan bagian yang
tepat. Agar lebih memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahami maksud yang
ingin disampaikan. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan, dapat berakibat
kesalahpahaman. Pembaca atau lawan bicara bisa tidak mengerti maksud yang akan kita
sampaikan. Bahkan lebih fatal apabila pembaca salah mengartikan maksud sebuah
kalimat menjadi definisi lain yang kontradiktif.
Menurut
Setyawati (2010:16), “pangkal penyebab kesalahan berbahasa ada pada orang yang
menggunakan bahasa yang bersangkutan pada bahasa yang digunakannya. Ada tiga
kemungkinan seseorang dapat salah dalam berbahasa, antara lain: 1) sebagai berikut.Terpengaruh
bahasa yang lebih dahulu disukainya. 2)
Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya. 3) Pengajaran bahasa yang kurang tepat atau
kurang sempurna”.
Untuk
meningkatkan kemampuan menggunakan serta untuk menimimalisir terjadi kesalahan
dalam penggunaan tanda baca, pada pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang
penggunaan tanda koma khususnya dalam hal “Tanda Koma yang Mengikuti Kata dan Frasa di Awal Kalimat”. Adapun
yang menjadi alasan penulis ingin menjelaskan hal tersebut, karena
masih terdapat banyak kesalahan dalam penerapan tanda koma ketika diletakan
setelah kata dan frasa yang tidak sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Tanda koma ialah salah satu tanda baca yang umum dalam
penulisan bahasa Indonesia. Tanda koma mempunyai fungsi dasar yaitu untuk
memisahkan antara satu hal dengan bagian lainnya sehingga tidak terjadi
kesalahan makna pada saat membaca suatu kalimat atau pernyataan maupun
penulisan angka bilangan. Bentuk yang sederhana dari tanda koma ternyata tidak
diiringi dengan tata cara penulisan atau penggunaan yang sederhana pula. Menurut
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang disempurnakan, terdapat 13
penggunaan dari tanda baca koma, yaitu :
1. Dipakai untuk menuliskan
unsur dalam suatu rincian atau bilangan.
2. Dipakai untuk memisahkan
antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, jika kedudukan kalimat tersebut
berbeda (induk kalimat dan anak kalimat) kemudian kalimat yang berkedudukan
sebagai anak kalimat berada sebelum atau di depan induk kalimat.
3. Dipakai untuk memisahkan
antara satu kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya, yang diawali oleh
kata-kata tertentu (tetapi, melainkan,
sedangkan, kecuali,).
4. Dipakai di belakang suatu
kata atau ungkapan yang merupakan penghubung antar kalimat (oleh karena itu,
jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun begitu), kemudian
penghubung tersebut berada di awal kalimat.
5. Dipakai untuk memisahkan
beberapa kata (o, ya, wah, aduh, kasihan)
dari kata-kata lain yang berada dalam satu kalimat.
6. Dipakai untuk memisahkan
kalimat petikan langsung dari potongan kalimat lainnya.
7. Dipakai untuk memisahkan
antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, yang ditulis secara berurut.
8. Dipakai untuk membedakan
antara nama dengan gelar, pada penulisan gelar akademik.
9. Dipakai dalam penulisan
catatan kaki.
10. Dipakai di belakang
keterangan yang berada di awal kalimat yang bertujuan agar tidak terjadi
kesalahan saat membaca dan memahami maksud kalimat.
11. Digunakan di depan angka persepuluhan
atau antara rupiah dan satuan terkecil sen yang dinyatakan dengan angka.
12. Digunakan untuk memisahkan
tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis secara
berurut.
13. Digunakan untuk memisahkan
penulisan nama penulis atau pengarang yang susunan namanya dibalik pada
penulisan daftar pustaka.
Tanda koma
dipakai di belakang kata dan frasa atau ungkapan penghubung antara kalimat yang
terdapat pawa awal kalimat. Ada beberapa kata dan frasa penghubung antarkalimat
dalam bahasa Indonesia yang diikuti tanda koma jika digunakan pada awal
kalimat. Kata-kata dan frasa-frasa
tersebut khusunya dalam penulisanya (S-W) di antaranya adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai kesimpulan, ....
2.
Sebaiknya, ....
3.
Sebelumnya, ....
4.
Sebenarnya, ....
5.
Sebetulnya, ....
6.
Sehubungan dengan itu, ....
7.
Selain itu, ....
8.
Selanjutnya, ...
9.
Sementara itu, ....
10.
Sesudah itu, ....
11.
Setelah itu, ....
12.
Sesungguhnya, ....
13.
Sungguhpun begitu, ....
14.
Tetapi, ....
15.
Tapi, ....
16.
Tambahan lagi, ....
17.
Tambahan pula, ....
18.
Umumnya, ....
19.
Untuk itu, ....
20.
Walaupun demikian, ...
Contoh kalimat yang menggunakan kata
dan frasa yang diikuti tanda koma dalam
penulisanya (S-W) :
1. Walaupun demikian, makin sedikit jumlah yang ditangani
dalam latihan, makin memperoleh hasil yang lebih baik.
2. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui kesalahan
penggunaan ejaan pada skripsi mahasiswa fakultas ekonomi tahun 2014.
3. Tetapi, kesalahan tersebut tidak mengganggu komunikasi
kalimat tersebut.
4. Selain itu, pentingnya penulis meneliti kesalahan
penggunaan ejaan yaitu karena salah dalam menempatkan posisinya.
5. Sebelumnya, sama-sama mengkaji tentang analisis
kesalahan berbahasa.
Tanda baca
merupakan salah satu bagian penting dalam kalimat,
salah satunya adalah tanda koma. Tanda koma mempunyai fungsi dasar yaitu untuk
memisahkan antara satu hal dengan bagian lainnya sehingga tidak terjadi
kesalahan makna pada saat membaca suatu kalimat atau pernyataan maupun
penulisan angka bilangan. Bentuk yang sederhana dari tanda koma ternyata tidak
diiringi dengan tata cara penulisan atau penggunaan yang sederhana pula. Kita
harus menggunakan tanda koma sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI) yang disempurnakan. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan, dapat
berakibat kesalahpahaman. Pembaca atau lawan bicara bisa tidak mengerti maksud
yang akan kita sampaikan. Bahkan lebih fatal apabila pembaca salah mengartikan
maksud sebuah kalimat menjadi definisi lain yang kontradiktif.
Daftar Pustaka
Arizona,
Nadya. 2016. “Tanda Koma (,)”.
Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Unila dan
Implikasinya.
Keraf,
Gorys. 2004. Komposisi, sebuah pengantar
kemahiran berbahasa Indonesia. Ende-Flores : Nusa Indah.
Pelitaku.sabda.org, “Kata dan Frasa yang Diikuti Koma :
Kata Penghubung dan Tanda Koma (,)”. Diakses dari https://blog.typoonline.com/kesalahan-umum-penggunaan-tanda-baca/ pada 23 oktober 2019.
Tim Pengembangan Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia”.
Jakarta : Badan Pengambangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Typoonline.com. 2018. “Kesalahan Umum
Penggunaan Tanda Baca”. Diakses dari https://blog.typoonline.com/kesalahan-umum-penggunaan-tanda-baca/ pada 24 oktober 2019.
No comments:
Post a Comment